DALAM sejarah nusantara, bunga emas sejak sekian lama diketahui sebagai ufti antara dua buah kerajaan.
Ia boleh dianggap sebagai simbol persahabatan dan boleh juga dilihat sebagai tanda pengiktirafan kekuasaan.
Sejak abad ke-17, kerajaan Tanah Melayu khususnya Kedah, Terengganu dan Kelantan perlu menghantar ufti bunga emas kepada Raja Siam.
Dalam era moden hari ini, Merak Jalanan melihat panda gergasi dari China kepada Malaysia juga hampir menyamai konsep ufti bunga emas.
Cuba bezanya panda tersebut diserahkan oleh kerajaan China dan perlu dijaga Malaysia ibarat menatang minyak yang penuh.
Merak Jalanan bukanlah cemburu dengan rakan Merak, si panda yang mendapat tempat istimewa di Malaysia sejak enam tahun lalu.
Cuma kos perbelanjaan yang tinggi untuk pasangan panda gergasi Xing Xing dan Liang Liang ibarat tidak masuk akal. Bayangkan kediaman mewah ‘selebriti’ itu sahaja sudah berharga RM25 juta di Zoo Negara.
Itu belum lagi anggaran kos tahunannya yang menurut bekas Menteri Air, Tanah dan Sumber Asli, Xavier Jayakumar menelan belanja sebanyak RM4 juta setahun untuk seekor panda dewasa dan RM2.4 juta untuk anaknya.
Malah, peliknya anak pasangan panda yang lahir hanya boleh disimpan selama dua tahun sebelum diserahkan kembali kepada China dengan bayaran RM2 juta.
Maka tidak hairanlah, pelbagai pihak terutamanya pertubuhan bukan kerajaan (NGO) menggesa panda itu dipulangkan kepada China.
NGO terbabit melihat kos yang terlalu tinggi bagaikan satu pembaziran. Ibarat kata orang, kera di hutan disusukan, anak di rumah mati kelaparan. Mungkin ada baiknya kos berjuta-juta ringgit itu digunakan untuk perkara lain.
Bahkan, banyak haiwan Malaysia yang lebih memerlukan perhatian kita seperti harimau. Lebih menyedihkan selepas berhabisan berjuta-juta ringgit, tiada seekor panda pun yang akan menjadi hak milik Malaysia.
Selanjutnya, tradisi ini kembali muncul saat China dipimpin oleh Mao Zedong. Saat masa perang dingin, China juga memberikan panda kepada Rusia dan Korea Utara.
Pada 1972, China kembali menghadiahkan panda kepada Amerika setelah kunjungan Presiden Nixon ke China. Namun, sejak awal 1980-an, China tak lagi memberikan panda.
Kebijakan "diplomasi" pada itu berubah. China hanya akan memberikan panda dengan status "pinjaman".
Negara yang dipinjami panda oleh China dikenakan biaya sebesar 50.000 dolar AS per bulan. Tak hanya itu, jika selama masa peminjaman panda tersebut punya anak, maka anak panda juga akan menjadi panda milik China.
Kebijakan tersebut lantaran keberadaan panda yang semakin langka. Selain itu, biaya pinjaman panda disebut diperlukan untuk keperluan konservasi dan penelitian terkait panda.
Kesepakatan peminjaman panda dilakukan saat kesepakatan perdagangan yang ditandatangani China, seperti dengan Skotlandia, Kanada, dan Perancis. Studi Universitas Oxford pada 2013 juga menemukan, bahwa peinjaman panda kepada negara-negara yang telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan China.
Pinjaman juga diberikan kepada negara yang memasok sumber daya alam dan teknologi maju ke negara tersebut. Sebagai contoh, Kebun Binatang Adelaide Australia mendapat pinjaman panda Wang Nang dan Fu Ni tak lama setelah setuju untuk memasok uranium ke China pada 2006.
Sementara itu, Institut Lau China Kerry Brown mengatakan, panda memiliki kepentingan simbolis tertentu yang melekat pada nama yang diberikannya. Sebagai contoh, panda raksasa yang diberikan ke Taiwan pada 2008 diberikan nama Tuan Tuan dan Yuan Yuan.
Kombinasi nama ini memiliki arti "reuni" dalam bahasa China. Hal itu sebagai ekspresi keinnginan China agar bisa bersatu kembali dengan Taiwan.
Selain itu, pada 1957, hadiah panda untuk Uni Soviet disebut dengan Ping Ping dan An An yang memiliki arti perdamaian dalam bahasa China.
adjar.id - Hewan panda merupakan hewan yang dikenal sangat menggemaskan.
Hewan yang memiliki dua warna di dalam tubuhnya ini, juga memiliki bentuk tubuh yang sekilas menyerupai beruang.
Faktanya, hewan yang sering kali dijadikan sebagai salah satu ikon dari negara Tiongkok ini dikenal sebagai simbol persahabatan dan perdamaian.
Hal ini dikarenakan masyarakat Tiongkok yang sering kali mengaitkan Panda dengan simbol yin-yang, lo.
Jangan lupa untuk tonton video ini, ya!